Monday, September 03, 2012

Flash back tentangku

Sebenarnya tak ada yang menarik untuk diceritakan, tetapi gara-gara baca buku "sepatu dahlan" jadi terinspirasi untuk memutar balik perjalanan hidupku yang tidak terlalu special ini, tetapi bagi saya pribadiku ini adalah jalan hidup yang HARUS selalu saya syukuri setiap saat. Tidak bermaksud menyombongkan, atau apapun, ini hanya ingin menulis apa yang pernah saya lakukan :)

1980 - 1985
Tahun 1980 itu adalah tahun kelahiran saya, tak ada yang special dari masa kecil saya, Saya dilahirkan di desa kecil di Ponorogo yakni kalimujur, sedarat dan kecematan balong. Tak ada yang terlalu di banggakan dari kapung halaman saya ini, kecuali dengan penduduk yang rata-rata sebagai petani dan butuh tani. Penghasilan rata-rata penduduk hanya untuk pengisi perut saja. Sungai yang membelah desa adalah harapan bagi kami jika kemarau tiba karena pasir dari sungai ini terkenal bagus dan jika musim ujan, ikan di sungai ini juga terkenal gede-gede. Tak heran jika masa kecil saya sering di isi dengan makan ikan kuthuk dan ikan lele dari sungai ini. Bapak ibu saya hanya buruh tani di kampung saya, tetapi saya salut ke bapak ibu saya yang begitu rajin dan telaten mengurus tanah si empunya, sehingga hasil panenya cukup bagus dan hasilnya banyak. Terkenal di kampung kalau panen-an dari bapak ibu saya itu adalah yang terbaik di kampung saya. Di masa kecil saya, tak terlalu banyak yang saya ingat, hanya saja, saya adalah anak ke-2 dari dua bersaudara yang nakal sekali, tak mau diem dan suka bertengkar dengan teman hehehehehe

1986-1992
Usia 6 tahun saya di masukkan ke TK dharma wanita sedarat, disana saya sekolah diantar oleh ibu saya. tak terlalu special memang masa kanak-kanak saya, badan gembul dan itam, dan tidak takut ke siapa-siapa, jadi hanya beberapa hari saja saya di antar ibu ke sekolah, selanjutnya saya berjalan kaki ke sekolah yang berjarak kurang lebh 3km. TK saya terletak di tengah desa, di dekat kantor kelurahan, sehingga saya harus pergi pagi-pagi agar tak telat ke sekolah. Masuk di kelas 1 SDN sedarat01 adalah tahapan sekolah saya, di kelas 1 sampai 2 SD adalah usia nakal saya, sering mencuri barang-barang punya temen, suka "malak" ke temen-temen untuk dimintai jajan, pokoknya   preman habis dech...hehehehehe. Tetapi pas masuk ke kelas 3 SD, sikap nakal saya berubah dan berubah menjadi juara kelas, agak sedikit mengerti akan hal-hal yang baik dan hal yang buruk. Setidaknya sejak kelas 3 SD ini saya sudah mulai mengerti halal haram. Nilai sekolah mulai membaik dan terus membaik. Juara umum pun menjadi gelarku di SD, semua lomba-lomba cerdas-cermat selalu saya ikuti, dan hasilkan memuaskankan, pasti di angka 3 besar di seluruh kecamatan. Dan waktu kelulusan SD, saya menjadi runder-up nilai NEM tertenggi di kecamatan saya.

1992-1996
SMP adalah masa transisi saya, dimana mulai ada pemberontakan kecil-kecil ke orang tua jika keinginan saya tidak dipenuhi, tapi karena keluarga saya adalah orang yang serba pas-pasan jadi ya, terima nasib saja. Selama 3 tahun sekolah di SMPN 1 Balong, saya nebeng sepeda ke sekolah karena bapak ibu tidak kuat untuk membelikan sepeda federal seperti temen-temen lainnya, dimana saya selalu gigit jari tiap saya ungkapkan keinginan saya. Alhasil, saya nebeng sepeda ke sutini dan endang yang sepeda "jengki" nya keren dan bisa "mbonceng" saya ke sekolah secara bergantian. Itu impian awal saya waktu kecil yakni mempunya sepeda federal ....Tapi walau tak pakai sepeda federal, saya tetep rajin belajar, dan menghasilkan nilai yang bagus, menjadi juara kelas adalah titel saya...hehehe...Masa SMP tak sulit bagi saya karena hampir sama sewaktu SD, saya lebih mahir di matematika , fisika , jadi masalah pelajaran sekolah adalah hal yang lumrah bagi saya, tak perlu takut ada PR atau tugas, lomba cerdas-cermat dan lain-lain masih menjadi agenda saya di SMP tersebut, cuman untuk urusan olahraga seperti voli, baris berbaris ini bukan termasuk agenda saya, saya tidak pernah tercantum namanya dalam hal tersebut di atas karena bada saya yang kerdil hihihihihihi.. Dan di SMPlah saya tahu pacaran, dimana hanya berangkat sekolah bareng saja sudah seneng banget..wakkakakak..bukan hal cinta-cinta-an seperti anak sekarang, kalau zaman saya, pacaran itu belajar kelompok bareng dan pergi dan pulang sekolah bareng...wakakkakakakka

1996-1999
SMU 2 Ponorogo adalah sekolah tingkat atas yang saya pilih, yang mana sebenernya keinginan saya adalah SMU 1 Ponorogo, cuman karena nilai NEM saya agak miring dari rencana , maka berdasarkan arahan mbaknya saya akhirnya SMUDA lah yang terpilih, padahal NEM saya juga bisa lolos di SMU 1. Ya karena ragu-ragu dan ortu yang agak ketir-ketir dengan biaya yang besar jika kudu di SMU favorit yang saingannya dengan orang pinter dan orang kaya. Waktu SMU ini, adalah ujian saya yang cukup tinggi, karena pertama kalinya saya keluar ke kota kabupaten dengan biaya yang pas-pasan. Di SMU untuk urusan pelajaran juga tak ada masalah, saya selalu ada di 3 besar anak-anak pintar, walau di awal kelas 1 SMU sempat dengan nilai yang jelek, masuk dalam 13 rangking...Tak Banyak kegiatan yang saya ikuti sewaktu SMU, tidak seperti SMP yang banyak kegiatan seperti pramuka, paduan suara, saya vacum di SMU ini, hanya untuk belajar saja. Seperti di SMP, keinginan saya untuk membeli sepeda-pun masih jauh dari angan karena duitnya harus difokuskan untuk kebutuhan sekolah saya dan kakak saya.Kakak saya sekolah SPK (sekolah porawat kesehatan) dan akhirnya sempat bekerja di RSI Madiun. walau kakak saya sudah bekerja, tetapi karena kebutuhan hidup belum tercukupi jadi , hidup bapak ibi masih pas-pas-an juga hanya untuk sekolah dan makan saja.

1999-2004
Setelah lulus SMU , saya dapat PMDK masuk ke perguruan tinggi yakni ke STT Telkom bandung. Di awalnya sebenarnya karena kegiur karena STT terkenal dengan ikatan dinasnya di telkom jika sudah lulus kuliah, sehingga saya ambil PMDK tersebut. Sebenarnya cita-cita awal saya adalah kuliah di malang dan ingin mengambil jurusan matematika, tetapi karena bapak ibu saya ingin agar setelah kuliah kudu kerja maka harus nyari Perguruan tinggi yang ada jaminannya. Jadi saya ambillah STT telkom tersebut dengan alasan agar langsung dapet kerja kalau luluas nanti...hehehehhehehe. Dan ternyata pas registrsai dengan biaya yang cukup besar dan info kalau iktan dinas sudah tidak ada lagi, maka agak bingung juga karena jatuh-jatuhnya STT itu perguruan tinggi yang Harganya cukup tinggi dibandingkan dengan PTN lainnya, tapi nasi sudah jadi bubur ya mau gak mau kudu dimakan. Karena biaya kuliah yang cukup besar dan karena ada kendal lagi bapak terlilit utang maka rumah dan tanah dijual untuk biaya saya kulia dan melunasi utang-utang bapak. Sedih memang di awal-awal kuliah saya, kalau ingat hal itu, karena bapak ibu kudu pindah rumah ke rumah nenek. Disisi lain, kakak saya diterima kerja jadi perawat di taiwan, tetapi hal ini hanya bertahan beberapa bulan saja karena ada masalah yang cukup besar, sehingga aliran dana yang awalnya bisa diharapkan jadi mampet sama sekali. Urusan kuliah saya, sebenarnya lancar jaya walaupun tak semulus waktu SMU, saya agak terseok-seok karena sainganya pinter-pinter, jadinya saya sering ngulang SKS kuliah...hihihihihi..ini udah miskin, tak pinter lagi...jadi nya duitnya kudu spare banyak...maaf saya ya pak !!!

2004-2006
Alhamdullilah, akhirnya saya bisa lulus juga kuliahnya pas 05 maret 2004, dan akhirnya di wisuda dengan segala kekurangan yang ada hehehe, dengan IPK pas-pasan, yang penting termasuk kategori yang bisa masuk jadi syarat IPK PNS hihihiihi.. Dan di awal tahun ini lah dijadikan masa transisi dari jaman kuliah yang serba minta ke kehidupan sebenarnya yakni berjuang mencari nafkah sendiri dengan berbekan ijazah sarjana teknik saya. Wuih, bulan-bulan awal habis kelulusan adalah masa-masa penuh tantangan dengan berjibunnya jadwal job fair di kampus-kampus se bandung, dari kampus sendiri, ITB, Unpad, maranata dll. Pokoe setiap ada info lowongan kerja itulah hal yang paling mengembirakan. Setiap hari nongkrong di warnet dan foto copy ijasah serta upload loker. Dari ikut test tulis sampai wawancara pernah saya jalani, dari perusahaan kelas teri hingga kelas kakap pernah saya ikuti. Test pertama yang saya ikuti adalah test perusahaan elektronik yang di batam, lupa nama perusahaannya, test dilakukan di STT, saya lolos di test tulis, psikotes dan akhirnya berakhir setelah wawancara bahasa inggris, gugur...!!!!. setelah itu masih ada interview XL, bank HSBC, krakatau steel, smaudera indonesia, sanken, LG, Panasonic, dan ke leading8, dan pernah pula ke pabrik garmen di kapuk jakbar. Poke dari jung jakarta dan bandung pernah saya ikuti testnya, tetapai rezki belum berpihak pada saya, tak satupun tes saya lolos hikshikshiks...Akhirnya saya memutuskan untuk ikut bergabung usaha dengan ronal, ijab dan awang. Bersama 3 orang ini, kita mendirikan usaha toko komputer 'planet' dan warnet 'planet', dengan modal dari bapak ijab 10 juta, kahirnya kita bisa menjalankan usaha ini hingga lebih dari 2 tahun, yang akhirnya sempat melebarkan toko komputer ke ITC mall  di bandung. Awal kehidupan dimulai dari sini, dari bagaimana memanage uang, memanage karyawan hingga memanage perusahaan kita yang handle, susah senang kita rasakan bersama. Sebenarnya berdirinya planet, dahulunya kita sempat merintis toko komputer juga dengan nama 'ampera' tetapi karena ada sesuatu hal dengan kak lutfi maka usaha itu sempat bubar, dan akhirnya kita berubah nama dengan 'planet'. Banyak hal yang saya pelajari dari usaha bersama itu, dari bagaimana menghargai sesama stakeholder, manghargai karyawan, bagaimana saat usaha berjaya, hingga terpuruk, semua tidak saya dapatkan dari bangku sekolah tapi saya dapatkan dari usaha ini. Beruntung saya ketemy dengan teman-teman yang benar-benar tangguh seperti ronal,ijab dan awang...(kangen mereka xixixixixixixixi). Memang, kesalahan utama dimana akhirnya usaha ini rontok di usia ke-2 tahunnya karena adanya
  • komunikasi atar team kurang
  • tidak termanage keuangan secara baik
  • mental team yang belum stabil
  • visi misi dan tujuan belum solid
Tetapi hal ini adalah pelajaran berharga dalam kehidupan saya. Di tengah galau itu saya pernah bekerja di telkomvision sebagai marketing selama kurang lebih 3 bulan, dan akhrnya tidak betah dan memutuskan untuk meneruskan usaha lagi..

2006-2007
Ternyata kesalahan utama dalam hidup adalah tujuan dan niat, jika tujuan dan niat kita terpecah belah maka keinginan kita akan lama tercapai. demikian juga dengan usaha kami yang rontok di tahun-tahun akhir 2006, tapi Allah berkata lain, disaat saya bingung dengan usaha yang makin hari makin hancur, saya di uji dengan di terima nya saya bekerja di STI jakarta. Dengan proses rekrutment yang cukup singkat hanya kurang lebih 1minggu saya diterima sebagai staf Fixed asset dan network finance di Sampoerna telekomunikasi indonesi (STI) dengan gaji yang lumayan mengiurkan heheheheh, waluapun 6 bulan pertama masih kontrak.Saya menemukan kehidupan baru di jakarta dengan mulai hidup kost dan bekerja kantoran dari jam 8-5 sore, bertemu dengan bermacam-macam tipe orang. Namun banyak hal yang saya dapatkan dari STI terutama dengan kekeluargaannya team finance.Kurang lebih saya bekerja hanya 1tahun di gedung sampoerna stategic square tersebut, dan akhirnya saya di terima di Bakrie telekom pas usia bekerja saya 1 tahun di STI.

2007-2009
Setelah saya lolos dari STI, akhirnya saya ketrima di BTEL sebagai staff inventory Management berkantor di gudang pancoran. Kehidupan berubah kembali dengan adanya perubahan lingkungan kerja, teman kerja dan job des yang berbeda. Di BTEL, saya ada di lingkungan yang lebih mengandalkan fisik karena saya ditempatkan di Gudang BTEL, dimana akan mengurusi stock barang-barang product yang dijual BTEL.  Tahun-tahun awal tak ada yang berubah dari hidup saya, pagi hingga malam hanya saya isi dengan kerja di kantor dan sabtu minggu waktu bersenang-senang dengan kawan di desantos pancoran. Tetapi di akhir 2008 saya dikenalkan teman dengan seseorang yang akhirnya saya dinikahi pada tahun 2009 oleh si agus andruyas ini heheheheh.. Ini semua berkat jomblangnya si mbk ila STI hehehehehhe.

1 comment:

ronal said...

namaku seharusnya d masukkan dalam sejarah seorang wiwin hahahaha