Tuesday, May 26, 2009

Pekerjaan adalah pengisi kehidupan, yang menjadikan kehidupan kita disebut penuh.

Kita telah selama ini ‘terdidik’ untuk merasa bahwa hidup ini adalah untuk bekerja, dari muda sampai kapan pun. Bahkan yang telah pensiun pun, ternyata masih banyak sekali yang masih harus bekerja lagi untuk meneruskan kehidupan.

Pekerjaan, beban yang tak kunjung membebaskan tekanannya. Dan memang itulah jadinya pekerjaan, jika kita melihatnya sebagai keharusan untuk mendapatkan uang.

Pekerjaan adalah pengisi kehidupan, yang menjadikan kehidupan kita disebut penuh.

Jika pengetian kita baik, kita tidak akan bisa memisahkan waktu di mana kita bekerja, dan di mana kita tidak bekerja.

Saat kita bekerja, kita bekerja. Saat kita beristirahat, kita sedang menyiapkan diri bagi pelaksanaan pekerjaan dengan tubuh dan mental yang lebih segar. Saat kita berhenti bekerja dan membaca, kita sedang menyiapkan mental yang lebih siap bagi pekerjaan yang lebih besar. Saat kita berlibur dan melihat dunia, kita sedang menyiapkan diri untuk melihat kehidupan dari sudut-sudut pandang yang baru.

Kita bekerja untuk memimpinkan pengutamaan kebaikan dan menghindarkan terjadinya keburukan kepada sesama.

Itu adalah niat kelangitan bagi kelahiran kita di dunia ini.

Dan janganlah pernah ragu, bahwa jika yang kita kerjakan sejalan dengan niat langit, maka dunia akan dibentuk sesuai dengan yang kita mohonkan.

Maka ikhlaskanlah pengertian ini bagi diri Anda, bahwa jika Anda berbahagia karena bisa menghindari pekerjaan, Anda sebetulnya sedang menghindari kehidupan. Padahal, tidak ada tempat untuk menghindari kehidupan di dalam kehidupan.

Orang London sangat bangga dengan kota mereka, sehingga mereka punya semboyan, “If you are tired of London, you are tired of life.” Dan hal yang sama bisa kita katakan tentang pekerjaan dalam hidup kita, bahwa

Jika Anda bosan dan letih tentang pekerjaan Anda, sebetulnya Anda sedang bosan dan letih tentang kehidupan.


Maka berhentilah untuk menyalahkan orang yang menurut Anda salah, dan mulailah menatap dengan ikhlas kepada rekan dan saudara yang baik hidupnya, dan mulai mempelajari cara-cara pemuliaan kehidupan yang telah mereka buktikan bagi keluarga kecintaan mereka.

Ikhlaskanlah diri Anda untuk menjadi pribadi yang baik.

Semua kekuatan yang senang melihat kegagalan Anda, akan menggunakan segala daya untuk membatalkan upaya Anda untuk mengikhlaskan diri Anda kepada kebaikan.

Tetapi Anda adalah kekasih Tuhan. Sehingga Beliau tetap setia membisikkan dari sudut-sudut yang beragam, pengertian yang memuliakan Anda.

Berhentilah bertahan, dan mulailah maju dengan langkah yang ringan. Tidak ada niat lain dari kebaikan kecuali membaikkan kehidupan Anda.

Jalan-jalan kebaikan adalah jalan Tuhan. Jika Anda berjalan di jalan kebaikan, Anda berjalan bersama Tuhan.


Friday, May 15, 2009

Apakah yang kau segerakan ?


Semua kehebatan mu dalam bermimpi, kelengkapan mu dalam berencana, dan kelantangan mu dalam berjanji, tidak lebih kuat daripada kecenderungan mu untuk menunda.


Membaca kalimat diatas yang sangat super, membuatku bertanya-tanya dalam hati. Apa yang aku rasakan saat ini. Aku punya mimpi, aku punya sebuah rencana panjang, aku lantang mengungkapkan janji dalam diri untuk masa depanku. Tapi semua itu tidak ada artinya jika aku terus menunda apa yang seharusnya aku lakukan. Satu kata “Ragu”, itulah yang sering aku rasakan. Aku tidak tau pasti apa yang harus aku lakukan. Jalan seperti apa yang harus aku lalui untuk semua impian dan rencanaku. Sehingga sering kali aku berpikir “ini belum waktunya”.


Dan …… Apa yang kau Segerakan?
Masih menjadi pertanyaan juga buatku. Dan itu yang aku pikirkan. Apa yang aku lakukan untuk mimpi dan rencanaku.


Alangkah bahagianya jika saya mendapatkan saran dan kritikan yang bersifat membangun untuk diri saya menjadi orang yang lebih baik dan percaya diri dalam mengambil setiap keputusan tanpa harus menunda apa yang menjadi rencana-rencanaku selama ini.

Wednesday, May 13, 2009

The long and winding road











Karena
perjalanan kehidupan ini adalah perjalanan menuju tempat-tempat yang naik, janganlah membawa beban terlalu banyak. Bekal bagi perjalanan yang baik itu Anda dapatkan di dalam menjalani kehidupan.


Marilah kita sadari bahwa kita sedang menjalani kehidupan kita hari ini untuk mencapai masa depan yang baik. Dan kita tidak mungkin mencapai kehidupan yang baik hari ini dan di masa depan, jika kita membebani diri kita dengan semua kesalahan kita di masa lalu.


Maka, maafkanlah diri Anda atas semua kesalahannya di masa lalu, dan kembalilah ke fitrah Anda sebagai pribadi kecintaan Tuhan.


Yang salah itu adalah Anda di masa lalu.
Hari ini Anda adalah pribadi cantik yang sedang membangun kehidupan yang baik.Maafkanlah diri Anda, dan teruskanlah kehidupan Anda dengan damai.
Dan, Ini petunjuk untuk menemukan jalan menuju surga: Belok kanan dan kemudian lurus saja.