Wednesday, April 29, 2009

Kisah Sukses Google

Membaca buku Kisah Sukses Google membuat paradigma terhadap pengelolaan terhadap suatu perusahaan di mata saya menjadi berbeda sama sekali. Terutama jika anda adalah seorang karyawan dari suatu perusahaan yang di kelola secara konvensional, tentu buku itu dapat menggugah anda untuk dapat lebih memberdayakan diri menjadi karyawan yang super. Bagi anda seorang pemilik perusahaan, buku itu dapat merubah paradigma anda untuk mengelola perusahaan anda menjadi lebih produktif dan ‘tampil beda’.


Di mulai dari penampilan dan seragam karyawan Google yang jauh dari formal. Anda bisa memakai pakaian santai disana karena Google menginginkan para karyawannya mengenakan pakaian senyaman mungkin ketika mereka bekerja. Mereka juga bisa membawa anak-nya dan hebatnya Google menyediakan jasa penitipan anak di dalam lingkup perusahaannya di Mountain View sana dan mutu penitipan anak ini ngga ecek-ecek, tapi jasa penitipan anak professional!

Dari ritme kerja-nya, dibuat senyaman mungkin bahkan didalam kantor Google disediakan jacuzy untuk para karyawannya. Bagaimana dengan makan? Wah, ini lebih-lebih… Google meng-hire seorang chef professional untuk menyediakan makanan bagi para karyawannya.


Dan satu poin yang saya perhatikan benar-benar hebat adalah para karyawannya disediakan waktu 20% dari jam kerja-nya untuk membuat proyek-proyek pribadi mereka. Lho opo ndak edhan!

Lalu bagaimana dengan pekerjaannya? Google membiasakan diri dengan target proyek. Jadi yang diutamakan dan dituntut dari perusahaan Google kepada para karyawannya adalah tujuan proyek-proyek yang mereka buat. Lalu kenapa ada 20% ‘free time’ buat para karyawannya untuk membuat sesuatu dari ide-ide pribadi mereka? Kekuatan perusahaan adalah salah satunya dari pemikiran-pemikiran dari para karyawannya. Jika mereka diberikan 20% jam kerjanya untuk ide-ide mereka, siapa tahu salah satu ide tersebut menjadi sesuatu yang hebat?

Ternyata Google memang bukan perusahaan yang biasa…

Thursday, April 23, 2009

Tafaqquh Fiddien

Tafaqquh Fiddien ( TF ) adalah suatu kegiatan dari YISC Al Azhar yang terdiri atas kegiatan keagamaan, dimana acara ini dilakukan untuk membentuk generasi muda yang sholeh pribadinya, tanggung jama'i dan menjadi muslim sejati. Acara TF untuk angkatan Jan'09 ini dilakukan di daerah ciloto puncak.
Banyak hal penting yang didapat dari acara ini, selain mempererat tali silaturahmi, akan meningkatkan keimanan dan kecintaan kita pada sang pencinta.





Disini saya gak panjang-lebar neranginnya biar foto aza yang berbicara. kegiatan dimulai dari berkumpul di Al Azhar langsung menuju ke TKP di ciloto, dan cukup capek karena dari jalan raya menuju ke lokasi hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki...hmmmm, cukup pegel kaki-kaki ini memijak... :).
Acara inti diisi dengan ceramah keagamaan, motivasi dan sholat berjamaah. Untuk mempererat kerjasama kita ada games kekompakan, dan outbond. jadi tidak menyesal bagi temen-teman yang mengikuti kegiatan ini..lagi males nulis jadi ya segini aza yach :)

Monday, April 13, 2009

P.E.M.I.L.U


Pemilu adalah pesta demokrasi rakyat indonesia yang dilakukan tiap 5 tahunan. Dari arti kata sebagai pesta, seharusnya hajatan besar bangsa ini setidaknya dilakukan dengan semarak. Tetapi di zaman reformasi saat ini, meriahnya pesta demokrasi bukan sebagai acara hajatan yang menyejukkan hati tapi malah bikin treyuh bagi orang yang melihat. Banyak fenomena yang aneh terjadi menjelang dan sesudah hajatan besar ini terlaksana.


Katakan saja, sebelum PEMILU ini dilakukan, banyak partai-partai politik yang kampaye, menempel poster-poster disembarang tempat, pasang poster segede gaban di tempat umum, mengirimkan sms di tengah malam dan lain sebagainya. Yang bikin kita ketawa adalah poster-poster caleg yang tidak menjual tapi malah bikin kita geli melihatnya, bagaimana kita rakyat akan memilih jika poster yang dipajang seperti petinju, supermen, mbah dukun, mirip ronaldo. Pesan apa coba yang mau disampaikan, sebagai bangsa yang bermartabat dan punya pendidikan setidaknya si caleg ini mbok ya bikin poster yang mendidik....* geleng-geleng kepala dech*. Selain poster yang jadi fenomena menjijikan yakni setiap kampaye, partai-partai politik ini menggelar tarian erotis dangdut, huh !!!???, saya miris waktu melihat kampaye partai tertentu di riau yang disana para pemuda pemudinya bercumbu di dpn panggung dangdut, dan itu diexpos di media TV...ck..ck..ck...

Dari Politik seharusnya kita harus banyak belajar, bagaimana seharusnya bangsa ini berjalan. Calon wakil rakyat yang diinginkan rakyat itu seperti apa dan bagaimana si caleg ini merealisasikan janjinya pada rakyat. Tapi dalam kenyataannya, DPR-MPR ini dipakai sebagai ladang mencari nafkah bukan sebagai tempat aspirasi rakyat. Pejabat-pejabat DPR-MPR berlomba-lomba mengumpulkan pundi-pundi untuk mengembalikan modal mereka berkampaye dan pencalonannya dulu. Kita bisa liat, saat ini banyak Caleg yang stress karena alasan mereka tidak terpilih setelah keluar banyak uang. Betapa bobroknya politik bangsa ini, saatnya kita kaum muda merubah paradigma kebobrokan politik ini. Dibabat habis semua biang kerok pengrusak bangsa dan diganti dengan kaum muda yang intelek dan punya pemikiran maju,untuk membawa bangsa ini bermartabat di mata dunia.

Sistem feodal yang terlalu mematri di dalam pemikiran bangsa ini harus mulai diubah, kita harus mampu memilih pemimpin bangsa yang mampu melakukan perubahan dan mampu membenahi kebobrokan bangsa ini. Kalau kita liat, sebenarnya bangsa ini sangat kaya dengan hasil bumi dan energi. Apabila penanganann dan pemeliharaan yang tepat akan bisa memakmurkan rakyat kita, tidak ada lagi kemiskinan. Makanya kaum muda bangsa harus mulai bergerak untuk memanfaatkan potensi bangsa ini. Kita pakai intelektual dan teknologi baru untuk merubahnya. Ayo bangsaku Maju dan kita terus lanjutkan perjuangan bangsa ini.....