Thursday, November 07, 2013

"Golden Age" si kecil



Menjadi sebuah PR besar bagi seorang ibu jika sang anak sudah memasuki wilayah "banyak bertanya". Tak jarang kita sebagai seorang ibu harus putar otak dan kalang kabut untuk mencari jawaban atas pertanyaan si kecil yang sedang masa ekplorasi bertanya tentang " apa dan kenapa". Dan masa itu saat ini sedang terjadi pada anak saya "azka" yang berusia 3 tahun 2 bulan, tak jarang saya dan suami berdecak kagum atas setiap pertanyaan dan kelakuannya, kadang berfikir "kok bisa" ya anakku.  Namun apapun itu setiap anak akan melalui tahapan itu, karena memang otak si kecil saat berusia toddler masa perkembangan dan kita sebagai orang tua berusaha untuk menstimulasi dengan sesuatu yang laur biasa juga sehingga otak si kecil akan berkembang optimal.

Rasa Ingin tahu si kecil adalah suatu bentuk bahwa milyaran syarat otak si anak bekerja optimal. Orang tua menjadi jembatan atas proses ini, mau diarahkan dan diberikan fasilitas seperti apa atas perkembangan ini. Karena tidak hanya asupan makanan bergizi saja yang diperlukan anak tapi stimulasi positif merukan faktor penting atas perkembangan ini. Setiap orang tua mempunyari cara dan prinsip yang berbeda untuk menyikapi hal ini, tapi setiap orang tua pasti akan berusaha melakukan yang terbaik untuk putra putri nya. Masa-masa keemasan anak atau yang sering dikenal dengan "Golden Age" ini adalah moment yang luar biasa dan sungguh takjub atas anugrah terindah yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa. Motorik halus dan motorik kasar pada masa keemasan ini perlu diseimbangkan agar pola dan perilaku anak bisa seimbang.

Penyimbangan pelatihan atas motorik halus dan motorik kasar ini bisa didapatkan dari berbagai cara, baik dari lingkungan rumah, lingkungan sekolah atau dimanapun. Menstimulasi anak agar otak bekerja optimal adalah tanggung jawab semua pihak terutama kedua orang tuanya karena anak adalah amanah yang wajib kita didik dengan baik dan benar. Dan saat ini azka yang aktif dalam gerak, baik bersepeda, loncat-loncat, nyanyi, joget-joget sampai menulis dan mewarnai. Jadi saya sebagai orang tua tak bosan-bosannya untuk belajar dan mencari tahu tentang perkembangan anak diusia azka seperti sekarang. sebulan yang lalu dia lagi getol-getolnya untuk mewarnai, semua kertas ditempel ditembok untuk diwarnainya, dan sekarang setelah kegiatan mewarnai mulai bosan, beralih dengan ngebut dengan naik sepeda plus dengerin lagu-lagu anak di DVD. Dan yang terkahir untuk 2 minggu terakhir ini, azka lagi seneng banget menulis. Yang ditulisnya angka 1 dan 2 serta beberapa huruf S dan U. Kegemaran menulis ini karena dia nonton tanyangan barney yang episode 'angka" dan tak disangka dia sudah bisa membaca dan menulis angka 1 dan 2. Saya dan suami berdecak kagum atas perkembangan ini, padahal saya full bekerja dan hanya bisa bermain bersama di weekend dan paling 2-3 jam sehari setelah saya pulang kerja saja. tapi itulah perkembangan otak anak yang luar biasa, dari visualisasi dan indra mendengarkannya bisa menangkap cukup cepat.

Saya dan suami tak menargetkan azka harus bisa apa, tapi setidaknya saya melihat bahwa ada perkembangan yang signifikan atas stimulasi yang dia dapatkan selama ini. Mainan yang saya sediakan dirumah saya usahakan yang educatif dan bisa merangsang perkembangan motorik halus dan kasarnya. Puzzle, Sepeda roda 4, buku memarnai, buku menulis, white board, meja tulis, bola, crayon dan lain-lain setidaknya ada dalam list mainan yang kudu dilakukan azka dirumah agar dia tak terpaku diam di depan TV. Kerjasama semua penghuni rumah adalah awal dari berjalannya proses ini, si ART juga harus dibekali cara mendidik anak yang educatif sehingga ART tidak berpikir hanya menjaga si anak tapi berusaha untuk memberi contoh baik dan mendidik selama ayah bunda nya bekerja. Tidak ada tontonan sinetron selama si kecil ada di depan TV, dan tidak ada berita kekerasan juga yang harus ditonton si kecil, setidaknya dialihkan untuk melihat DVD anak-anak yang mendidik. Dan Alhamdullilah saat ini sudha berjalan baik koordinasi saya dan mbak nya azka. Semua memang kudu ada niat dan harus dibicarakan dan tak lupa selalu belajar untuk menjadi ibu terbaik untuk anak-anak kita karena mereka adalah Titipan-NYA.