Tuesday, January 13, 2009

Ayo Belajar Bicara


Pernahkah kita merasakan tangan gemetar, berdebar-debar, bibir kelu, pikiran kalian tiba-tiba ‘blank’ atau badan berkeringat dingin saat dosen meminta untuk menjawab pertanyaannya, atau..... saat kita ingin sekali bertanya pada dosen tapi tidak punya cukup keberanian kita untuk mengutarakannya? Jangan khawatir; banyak dari kita yang mengalaminya. Tapi tahukah bahwa kemampuan komunikasi (communication skill) adalah salah satu kemampuan yang paling dibutuhkan baik di dunia kuliah maupun kerja.


Penyebab orang sulit berbicara di depan umum


Ketika kita berada di tengah-tengah keluarga atau teman-teman dekat, mungkin kita tidak merasakannya. Tetapi keadaan menjadi berbeda ketika kita berada di muka umum. Jadi, walaupun setiap orang berkomunikasi setiap hari, bukan menjadi jaminan lho bahwa orang tersebut berani ngomong di hadapan massa ramai. Saat mencoba berbicara di hadapan publik, hal umum yang terjadi tanpa sadar adalah keringat bercucuran, berbicara terpatah-patah dan tidak beraturan saking gugupnya, sampai susah bernafas. Jangankan menjadi seorang pembicara dalam seminar, menjadi pembawa acara, atau sebagai pemakalah, meneriakkan “kiri” untuk memberhentikan bus atau angkot saat mau turun saja ada yang tidak berani.


Lalu, kenapa bisa begitu? Berdasarkan hasil penelitian, ada 9 penyebab ketakutan berbicara didepan umum:
1. Takut gagal
2. Tidak ada rasa percaya diri
3. Traumatis; takut dan merasa sendirian dengan semua mata memandang
4. Takut dinilai/dihakimi
5. Terlalu perfeksionis
6. Takut akan orang banyak
7. Kurangnya persiapan
8. Stress
9. Blank/tidak tahu apa yang harus dilakukan atau dibicarakan


Malu Bicara dapat Menurunkan Inteligensi Kita


Tahukah bahwa kepasifan kita di kelas tidak hanya mengakibatkan tumpulnya kemampuan berkomunikasi, bahkan juga dapat menurunkan inteligensi kita! Mengapa demikian? Para ahli mengungkapkan bahwa komunikasi merupakan proses pembangunan konsep diri dan aktualisasi diri Kalau hanya diam, kemampuan otak yang secara otomatis mencerna dan mengolah materi akan terkekang. Bila ini terus dilakukan, otak akan terlatih untuk tidak berpikir kritis. Dan pemikiran yang terpendam juga dapat menjadi salah satu pemicu stress lho.


Nah, mengingat pentingnya kemampuan komunikasi dalam dunia kuliah maupun karir kita di kemudian hari, berikut adalah langkah-langkah yang dapat dicoba sendiri dalam kehidupan sehari-hari.


1. Mulailah Berbicara di Kelompok yang Lebih Kecil
Cobalah mulai di kelompok teman yang jumlahnya sedikit, seperti kelompok belajar (study group), kelompok tugas besar, kepanitiaan. Bila masih belum berani juga, cobalah mulai berlatih bicara dengan teman-teman dekat dan minta bantuan mereka untuk memberikan evaluasi. Atau, bila sulit berbicara di depan kelas, datangi dosen pengajar secara personal di ruangannya. Dengan mengenal dosen, kita pun akan lebih rileks ketika berkomunikasi di kelas.


2. Jadilah pendengar yang aktif.
Salah satu kunci dasar untuk dapat berkomunikasi dengan baik, adalah ketika kita dapat menjadi pendengar yang aktif. Menjadi pendengar yang aktif berarti:
- Kita memberikan perhatian penuh pada pesan yang disampaikan
- Dapat memfokuskan pikiran pada apa yang disampaikan oleh lawan bicara kita. Misalnya, jangan sibukkan pikiran kita untuk menerka-nerka pertanyaan apa yang akan diajukan oleh dosen kita atau sibuk memikirkan pertanyaan yang ingin kita sampaikan sehingga akhirnya kehilangan inti materi yang sesungguhnya. Percayalah, dengan menyimak dengan baik materi yang disampaikan oleh dosen, maka kita juga akan lebih mudah menemukan pertanyaan-pertanyaan dalam pikiran kita. Setelah menemukan pertanyaan, cepat tuliskan inti idenya dan simak lagi materi yang diberikan.



3. Berani bicara kapan dan dimana saja
Kalahkan rasa takut bicara dengan menantang diri kitauntuk bicara bila ada kesempatan tampil di depan umum. Jangan takut salah dan takut ditertawakan. Kalau tidak pernah mencoba, maka tidak pernah punya pengalaman. Bereksperimen lah dengan berbagai macam situasi (kuliah, organisasi, kelompok belajar, tempat magang) dan berbagai media pendukung.


4. Perbanyak membaca.
Dengan banyak membaca, kamu menjadi banyak pengetetahuan yang dapat dijadikan acuan pada saat bicara atau menulis. Kebuntuan dalam bicara terjadi karena tidak saja grogi tetapi juga karena terbatasnya informasi yang dimiliki. (Masih ingat iklan Koran Sindo?!?)


5. Latihlah Kemampuan Menulis
Dengan banyak menulis, kemampuan kalian dalam membangun logika akan terasah, dan kemampuan ini akan banyak membantu ketika berbicara secara formal di depan umum, seperti ketika kita sidang TA, wawancara kerja, memimpin rapat di kepanitiaan. Mulailah menulis di blog :)


6. Jangan Menyerah, perbanyak latihan
Jangan gara-gara dikritik oleh dosen atau rekan , trus kita langsung ‘tersinggung’ dan malas untuk berbicara/ bertanya lagi. Atau langsung tidak ‘pede’ karena ditertawakan oleh teman-teman sekelas. Percayalah tidak ada orang yang sempurna di muka bumi ini; yang ada hanyalah orang yang berhasil karena berani mengalahkan dirinya sendiri untuk terus bangkit lebih baik lagi. So, banyaklah berlatih, niscaya kemampuan bicara kalian akan lebih baik.


7. Sabar dan berkomitmen untuk terus Berlatih
Jangan kecewa bila baru sekali bertanya tapi kamu merasa kemampuan bicara kita tidak mampu menyaingi Tantowi Yahya atau teman-teman kita yang memang pintar bicara di kelas. Berbicara merupakan keterampilan yang membutuhkan proses yang panjang, jadi sabarlah dan terus memiliki komitmen untuk memperbaiki diri.
Fakta : seorang Tantowi Yahya membutuhkan waktu berpuluh-puluh tahun untuk dapat menjadi salah satu presenter yang diperhitungkan di Indonesia.


8. Berpikiran positif dan pe-de (percaya diri, red)
Dengan berpikir, bahwa bukan hanya kita sendiri orang yang berlatih bicara dan setiap orang memiliki kemampuan bicara yang berbeda, maka kita akan tetap tampil percaya diri meskipun berulang kali melakukan kesalahan. Biasanya bukan lingkungan sekitar kita yang mengekang kita untuk berbicara di depan umum, tapi pikiran kita sendirilah - yang takut mendapat kritik, ejekan atau dinilai buruk - yang mengekang kemampuan kita berbicara.


Jadi, sudah tahu kan, kalau berbicara itu penting buat kita. Tidak perlu merasa malu atau minder untuk mencoba. Justru kalian harus bangga karena sudah berani mencoba. Memang, berbicara itu tidak mudah, apalagi berbicara yang berbobot dan berstrategi. Tetapi dengan berlatih, sidang TA/PA atau wawancara kerja atau presentasi kerjaan akan dapat kita lalui dengan baik. Makanya, Ayo, berani bicara!

1 comment:

Anonymous said...

thanks bgt artikelnya.. ini benar2 sesuatu yg sedang sy hadapi. keberanian saya untuk berbicara di depan umum semakin lama semakin parah. dari itu saya juga merasakan bahwa sekarang sy menjadi malas untuk berpikir atau menanggapi perkataan orang. sy juga tidak lagi berpikiran kritis. respon saya terhadap suatu pernyataan menjadi terkesan cuek dan tidak peduli.

saya ingin berubah sekarang.. ingin mulai membangun keberanian diri sy untuk berbicara di depan umum.